MAKALAH BOTANI UMUM
(Mormologi Akar)
Oleh :
RONI WAHYUDI (110301009)
PROGRAM STUDI AGROKOETEGNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEGOU PAK TULANG BAWANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Akar
tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah
tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu
tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada
akar tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut.
Panjang
akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air
dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar,
batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan
permukaan dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah
penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya
relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya
berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar adalah untuk
melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
Air
dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara osmosis)
masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan yang
berkonsentrasi rendah (kurang pekat) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi
(lebih pekat) melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah
selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi
selain secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan
transpor aktif, yaitu, sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel
dengan menggunakan energi.
Akar
juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas
terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada
pangkal batangnya. Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat
masuk. Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar
gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar
gantung ketika masih menggantung adalah untuk menyerap udara.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Akar
(radix)
Akar
adalah bagian pokok yang nomer tiga di samping batang dan daun bagi tumbuhan
yang tubuhnya telah berkembang menjadi sempurna, akar biasanya memiliki
sifat-sifat sebagai berikut :
ü Merupakan
bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalma tanah dengan arah tumbuhan ke
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke
air (hidrotrop), meninggalkan udara
dan cahaya.
ü Ridak
berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau
sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.
ü Warna
tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
ü Tumbuh
terus pada ujungnya, tetapi umunya pertumbuhannya masih kalah jika dibanding
dengan batang.
ü Bentuknya
seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Akar
bagi tumbuhan mempunya tugas untuk:
ü Memperkuat
berdirinya tumbuhan
ü Untuk
menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut
di dalam air.
ü Mengangkut
air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tumbuh tumbuhan yang
memerlukan.
ü Kadang-kdang
sebagai temapt untuk menimbun makanan.
ü Sebagai
alat perkembang biayakan vegetatif.
Pada
akar umumnya dapat dibedakan pada bagian-bagian berikut
ü Leher
akar atau pangakal akar (collum),
yaitu bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang.
ü Ujung
akar (apex radicis) bagian akar yang
paling muda terdiri dari jaringan-jaringan yang aktif membelah.
ü Batang
akar (corpus radicis) bagain akar
yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.
ü Cabang-cabang
akar (radix leteralis) yaitu
bagian-bagian akaar yang tak langsung bersamabung dengan pangkal batang, tetapi
keluar dari akar pokok, dan masing-masing dapat megadakan percabangan lagi.
ü Serabut
akar (fibrilia radicalis)
cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.Rambut-rambut akar arau
bulu-bulu akar (pilus radicalis),
yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit
luar akar yang panjang.
ü Tundung
akar (calyptra) yaitu bagian akar
yang letaknya paling ujung terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi
ujung akar yang masih muda dan lemah.
Dari
bagian-bagian akar itu perlu dicatat, bahwa rambut-rambut akar merupakan bagian
yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terletak pada ujung bagian
akar saja. Jika akar bertambah panjang rambut-rambut akar akan yang palin jauh
akan mati, tetapi dekat dengan ujung akar akan diganti dengan yang baru.
Tudung
akar sebagai pelindung ujung akr dalam menembus tanah merupakan bagian atas
yang pinggirnya selalu aus dan dari dalam bagian yang aus diganti pula yang
dengan yang baru.
Sewaktu
tumbuhan masih kecil yaitu membentuk lembaga di dalam biji calon akar itu sudah
ada dan disebut akar lembaga (radicula).
Pada perkembangan selanjutnya kalau biji mulai berkecambah sampai menjadi
tumbuhan dewasa, akar lembaga dapat diperlihatkan perkembangan yang berbeda
hingga pada tumbuhan lazimnya di bedakan dua macam sistem perakaran.
a. Sistem
akar tunggang, jika lembaga tumbuhan terus menjadi akar pokok yang bercaban-cabang
mejadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga di
sebut akar tunggang (radix primaria).
Susunan akar demikian ini bisa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji
telanjang (Gymnospermae).
b. Sistem
akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selajutnya mati atau
kemudian di susun oleh akar yang kurnag lebih ukuranya pun sama. Akar-akar ini
karena bukan berasal dari calon akar yang asli dari akar liar bentuknya serabut oleh karena itu dinamakan
akar serabut (radix adventicia).
Baik
pada sistem akar tunggang maupun pada sistem akar serabut masing-masing akar
dapat bercabang-cabang untuk memperluas di bidang penyerapan dan untuk
memperkuat berdirnya batang tumbuhan. Selanjutny aperlu di ingat bahawa akaar
tunggang hnya kita jumoai kalau tumbuhan ditanam dari biji. Walaupun dari
golongan belah (Dicotyledoneae),
suatu tumbuhan tak akan mempunya akar tunggang jika tidak di tanam dari bijim, seperti misalnya
berbagai jenis tanaman budidaya banyak yang di cangkok ataupun di stek.
Melihat
percabangan dan bentuknya akar tunggang dapat di bedakan dalam :
a. Akar
tunggang tidak bercabang atau seidikit bercabang dan jika ada cabang-cabangnya
biasanya terdiri atas akar-akar yang halus atau akar serabut. Akar tunggang
yang bersifat demikian seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat
penimbunan makanan lalu mempunyai bentuk istimewa. Misalnya :
ü Berbentuk
sebagai tombak (fusiformis)
pangkalnya besar merunciing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai
percabnagan biasanya menjadi tempat penimbuanan makanan. Misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.) wortel (Daucus carota l.) berdasarkan bentuk ini
dinamakan pula akar tombak atau akar pena.
ü Berbentuk
gangsing (napiformis) pangkal akarnya
besar mebulat akar-akar serabut sebagai cabang hnya pada ujung yang sempit
meruncing seperti terdapat pada bengkuang (Parchyrrhius
erosus Urb.) dan biet (Beta vulgaris
L.)
ü Berbentuk
benang (filiformis) jika akar
tunggang kecil panjang seperti akar serabut saja dan juga sedikit sekali
bercabang, misalnya pada kratok (Phaseolus
lunastus L.)
b. Akar
tunggang yang bercabang (ramosus).
Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah,
bercabang-cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehinga dapat
memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga memberi kekuatan yang
besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi luas, sehinga dapat
menyerap air dan zat-zat makanan lebih banyak.
Mengenal
akar-akar pada sistemakar serabut dapat di kemukakan hal-hal seperti berikut :
a. Akar
yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbnetuk benang, misalnya pada tanaman
padi (Oryza sativa L.)
b. Akar-akar
serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambnag mislnya pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.)
c. Akar
serabut besar-besar, hampir sebesar lengan masing-masing tidak banyak
meperhatikan percabangan misalnya pandan (Pandanus
tectorius.)
Berhubung
dengan cara-cara hidup yang harus di sesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu
pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang mempunyai sifat dan
tugas khusus misalnya :
a. Akar
udara atau akar gantung (radix aereus).
Akar ini keluar dari bagian-bagian di dalam tanah menggantung di udara dan
tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar
gantung dapat keluar sampai 30 m. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat
menolong menyerap air dan gas dari udara.
b. Akar
penggerek atau akar penghisap (haustrium)
yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna
untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya seperti kita dapati pada
pohon benalu.
c. Akar
pelekat (radix adligans), akar-aar
yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguan unntuk menempel
pada penunjangnya saja. Misalnya pada lada (Piper
ningrum L.) sirih (Piper betle
L.)
d. Akar
pembelit (cirrhus radicalis) juga
memanjat tetapi dengan memeluk penunjangnya. Misalnya pada panili (Vanila palnifolia Andr.)
e. Akar
nafas (pneumatophora), yaitu
cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncuk dari permukaan
tanah atau tempat tumbuhnya tumbuhan.
f. Akar
tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah
dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, oleh sebab itu akar
ini sering di sebut sebagai akar egrang.
g. Akar
lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika di katakan bagian akar yang
tumbuh ke atas kemudian membentuk gambaran seperti lutut yang di bengkokan.
h. Akar
banir, yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang di letakan miring untuk
memperoleh berdirinya batang pohon yang tingi besar. Misalnya pada sukun (Artocarpus communis G Forst.)
B.
Bagian-Bagian
Lain Pada Tubuh Tumbuhan Metamorfosis Akar
Kita ketahui bersama, bagian pokok
dari tumbuhan itu hanya ada tiga pokok saja, yaitu akar, batang dan daun.
Sedangtkan bagian-bagian lain dari itu hanyalah penjelma salah satu di antara
ketiga bagian poko itu, boleh jadi bagian tumbuhan yang kita beri nama
tersendiri sesungguhnya hanyalah calon atau bakal bagian pokok tersebut atau
dengan kata lain “In satatu nascendi”
Di antara berbagai macama bagain
tumbuhan yang sering kita jumpai, yang tidak jelas berupa batang, akar atau
daun ialah :
a. Rimpang
(Rhizoma)
Rimpang
sesungguhnya adalah batang beserta daun yang terdapat didalam tanah, tumbuh
bercabang-cabang dan tumbuh mendatar.
b. Umbi
(tuber)
Umbi
pun biasanya merupakan suatu badan yang membengkak, bangun bulat seperti
kerucut atau tidak beraturan, merukan tempat penimbunan makanan, dapat pula
merupakan penjelmaan batang atau akar, oleh sebab itu umbi di bedakan menjadi
dua macam yaitu :
ü Umbi
batang (tuber coulogenium) kalau umbi
ini merupakan penjelmaan dari batang
ü Umbi
akar (tuber rhizogenum), merupakan
metamorfosis akar
Umbi
batang umumnya tidak memiliki sisa-sisa daun atau penjelmaannya, oleh karena
itu seringkali permukaannya tampak licin, buku-buku batang dan ruasnya tidak
terlihat.
Umbi
akar adalah umbi yang merupakan penjelmaan akar, dan akrena akar tidak pernah
mempunyai daun, umbi yang berasal dari dasarnya selalu masuk dalam umbi
telanjang. Melihat akar yang mana yang mengalami metamorfosis menjadi umbi itu,
maka umbi akar dapat merupakan penjelmaan :
ü Akar
tunggang, misalnya umbi akar pada lobak (Raphanus
sativus L.) bangkuang (Pachyrrhizus
erosus Urb.)
ü Akar
serbut, misalanya umbi akar pada umbi kayu (Manihot
utilissima Pohl.) dahlia (Dahlia cariabilis
Desf.)
Umbi
akar tak tumbuh mungkin dijadikan alat perkembangan seperti umbi batang. Kalau
dari umbi dahlia dapat tumbuh tumbuhan baru itu hanya mungkinn jika umbi ini
disertai sebagian pangkal batang dan dari pangkal batang inilah tumbuh tunas
yang menjadi tumbuhan baru.
c. Alat
pembelit atau sulur (cirrhus)
Yang
dinamakan alat-alat pemebelit adalah bagaian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai
spriral dan berguna untuk membelit benda-benda yang di sentuhnya, yaitu untuk
berpegangan pada waktu tumbuhan ini berusaha mendapatkan penunjang untuk dapat
naik ke atas. Maka alat itu hanya kita jumpai pada tumbuhan memanjat saja.
Alat-alat
ini pada hakekatnya juga merupakan penjelmaan salah satu diantara ke tiga
bagain pokok tumbuhan. Biasanya merupakan metamorfosis dahan, daun atau
merupakn metamorfosis akar
ü Akar
pembelit, yaitu akar yang berubah menajadi suatu alat pembelit seperti misalnya
pada panili (Vanila plannifollia)
d. Piala
(ascidium) dan gelembung (utriculus)
Beberapa
jenis tumbuhan memperlihatkan alat-alat yang bentuknya dapat menyerupai piala
atau gelembung. Alat-alat tersebut biasanya meruapak metamorfosis daun atau
sebagian daun.
e. Duri
(spina)
Disamping
bermacam-macam ata tersebut di atas yang umumnya merupak metamorfosis
bagain-bagian pokok tumbuhan, masih harus kita sebut duri-duri yang sering kita
jumoai pada berbagai jenis tumbuhan.
Berdasarkan aslnya duri dapat dibedakan menajadi.
ü Duri
dahan (spina caulogenum), jika
meruapakn penjelmaan cabang atau dahan, misalanya bogenvil (Bougainvillea spectabilis Willd) bagian
tengah terdiri atas kayu yang bersambung dengan kayu bagian batang.
ü Duri
daun (spina phyllogenum) yaituduri yang
berasal dari metamorfosis dari daun seperti terdapat pada kaktus (Cactus) bahwasanya duri bersala dari
daun, dapat terlihat dari adanya kuncup dibagain ketiaknya.
ü Duri
akar (spina rhizogenum) yaitu
akar-akar yang menjadi kersa dan mempunnya ujung-ujung yang tajam, misalnya
pada gembili (Dioscorea aculeta. L.)
f. Alat-alat
tambahan (organa accessoria)
Permuakaan
tubuh tumbuhan atau bagian-bagianya tidak selalu licin, tetapi permukaan tadi
dapat memperlihatkan benjolan-benjolan atau penonjolan yang sangat beraneka
ragam. Alat-alat ini bukanlah penjelmaan dari bagian-bagian pokok dari
tumbuhan, oleh sebab itu dinamakn sebagai alat-alat pembantu.
Bergatung
pada susunan dalamnya, alat-alat pembantu ini dapat di bedakan dalam tiga
golongan yaitu :
ü Papilia
(papiliae) yaitu
penonjolan-penonjolan pada permuakaan suatu alat yang hnaya merupakn pada
dinding sel yang sebelah luar.
ü Rambut-rambut
atau trikoma (trichoma) yaitu
alat-alat tambahan yang berupa rambut-rambut atau sisik-sisik yang pada
pembentukanya hanya terdapat pada kulit bagian luar saja.
ü Emergensia
(emergentia) yaitu alat-alat tambahan
yang tidak hanya tersusun atas bagian-bagian kulit luar akan tetapi bagain yang
lebih dakam dari pada kulit luar tersebut juga ikut mengambil bagian dalam
pembentukanya.
Alat-alat
tambahan bagi tumbuhyan dapat mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda, antara lain
:
ü Sebagai
pelindung terhadap gangguan binatang, yaitu yang berupa duri, rambut-rambut
gatal.
ü Sebagai
pelindung terhdap kekeringan, penguapan air yang terlalu besar, misalnya pada
rambut-rambut kaktus.
ü Sebagai
alat pembantu penyerapan air dan zat-zat makanan yaitu bulu-bulu akar.
ü Sebagai
alat untuk pemancaran (dispersal)
biji, misalnya rambut-rambut pada biji kapas.
ü Sebagai
alat untuk pernafasan.
BAB III
KESIMPULAN
ü Akar
merupakan bagian dari tanaman yang sangat di butuhkan terutama untuk memasok
makanan yang di ambil dari dalam tanah, selain sebagai pengambil makanan akar
juga memiliki peran lain yaitu sebagai penyokong berdirinya tanaman.
ü Akar digunakan sebagai alat
pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada
di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya. Pada akar
napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar
napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas
tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah
untuk menyerap udara.
ü Akar pun juga mengalmi metamorfosi
seperti menjadi umbi, menjadi alat pembelit untuk berpegangan mengikuti bola
benda yang di lilitnya.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentar anda.....!!!!!