Makalah Morfologi Buah
BAB I
PENDAHULUAN
Buah (fructus) adalah salah satu bagain dari
tumbuhan atau tanaman yang paling ditunggu-tunggu oleh para petani untuk di
ambil hasilnya, terutama untuk petani-petani penghasil komoditi buah-buahan. Sebelum
mendapatkan buah atau hasil dari sebuah tananaman biasanya kita mengenal
istilah penyerbukan atau peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.
Setelah penyerbukan terjadi pada bunga dan kemudian akan di
ikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal
biji yang terdapat pada bakal buah akan tumbuh menjadi bakal biji.
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bungan selain
bakal buah ikut dan merupakn suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera
setelah terjadi penyerbukan dan pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah
segera menjadi layu dan gugur. Dengan putik sendiri dengan tegas disebut hanya
bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti
halnya dengan bagian-bagian yang lain.
Biji (semen) bagi tumbuhan Spermatophyta, biji
ini merupakan alat untuk perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung
calon tumbuhan baru (lembaga). Denga dihasilkanya biji, tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat.
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau
tembuni (plancenta). Tangkai pendukung biji itu di sebut tali pusar (funiculus). Bagian
biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika
biji sudah masak maka tali pusarnya akan terputus, sehingga biji terlepas dari
tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas pada biji.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Buah (fructus)
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bungan selain
bakal buah ikut dan merupakn suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera
setelah terjadi penyerbukan dan pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah
segera menjadi layu dan gugur. Dengan putik sendiri dengan tegas disebut hanya
bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti
halnya dengan bagian-bagian yang lain.
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugurm melinkan
ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak ikut mengubah bentuk dan
sifar buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang penting,
misalanya.
a. Daun-daun
pelindung. Pada tanaman jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur dan
lebih kita kenal sebagai pembungkus tongkol jagung.
b. Daun-daun kelopak.
Pada terong dan jambu, masih dapat kita lihat kelopak ikut pada bagian buah.
c. Tangkai kepala
putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya jagung yangkita kenal
sebagai rambut jagung, juga pada macam-macam jambu masih terlihat tangkai
kepala putik di bagian ujung buah.
d. Kepala putik. Buah
yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula
menunjukan jumlah daun dan jumlah ruangan dalam buah manggis.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah atau paling
banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu,
umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang
tekanjang (fruktus nodus). Buah ini juga dinamakan sebagai buah sejati atau
buah sungguh.
Dalam pembicaraan sehari-hari buahnya benar seringkali tidak
dikenal lagi. Apa yang dinamakan bututuahnya justru bagian bunga yang telah
berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Bauh yang
demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (frutus spurius). Pada
buah semu buah yang seseungguhnya seringkali tidak terlihat, karena itu buah
semu juga dinamakan sebagai buah tertutup (frutus calusus).
Pada umumnya buah hanya terbentuk sesudah terjadi
penyerbuakan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula terbentuk
tanpa penyerbukan dan pembuahan, peristiwa yang demikian tersebut dinamakan
partenokarpi (parthenocorpy). Buah yang terjadi seperti ini biasanya
tidak mengadung biji atau jika ada bijinya tidak megandung lembaga, jadi
bijinya tidak dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiyakan. Pembentukan buah
dengancarai ini lazim kita temui pada pohon pisang (Musa paradisiaca L.)
Iktisar tentang buah
Mengikat urain di atas, buah pada tumbuhan dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu :
a. Buah semu atau
buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta
bagian-bagian lainya pada bunga itu, yang malah menjadi bagian utama buah ini
(lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali nagain buah yang
bermanfaat dapat dimakan) sedangkan buah yang aslinya kadang-kdang tersembunyi.
b. Buah sugguh atau buah
telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah dan jika ada bagian bunga lainya
masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam :
a. Buah semu
tunggal, yaitu buah semu yag terjadi dari satu bunga dengan satu bakal
buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagain lain bunga yang ikut membentuk
buah. Misalnya :
Tangkai bunga. Pada buah jambu monyet (Anacardium occidental L.)
Kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minimal L.)
b. Buah semu ganda, ialah
jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang dapat tumbuh
secara bebas satu sama lainya dan tumbuh menjadi buah.
c. Buah majemuk, ialah
buah semu yang terjadi dalam bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak
seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Arcocarpus integra Merr.)
dan buah keluwih(Artocapus communis Forst.)
Penggolongan Buah Sungguh (Buah Sejati)
Sama halnya dengan buah
semu, buah sejari pertama-tama dapa dibedakan lebih dahulu kedalam 3 golongan,
yaitu :
1. Buah sejati tunggal, ialah
buah sejati yang tersusun dari satu bunga dengan satu bakal buah saja, buah ini
dapat berisi satu atau banyak biji dan satu atau banyak ruangan.
Contoh : Buah mangga (Mangifera indica L.) mempunyai
satu ruang dan satu biji. Buah pepaya (Carica papaya L) yang terdiri dari
satu ruang dan banyak biji di dalamnya. Buah durian (Durio
zibethinus Murr.) yang terdiri dari banyak ruangan dan tiap ruang terdapat
beberapa biji.
2. Buah sejati ganda, yang
terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lainya
dan masing-masing bakal buah menjadi satu.
3. Buah sejati majemuk, yaitu
buah yang bersal dari satu bunga majemuk yang masing-masing bunga menjadi satu
buah. Tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya
nampak seperti satu buah
saja.
Contoh pada buah pandan (Pandanus tectorius Sol.)
Buah sejati tunggal
Buah sejati tunggal dapat di bedakan menjadi 2 golongan yaitu :
1. Buah sejati tunggal
yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan
mengayu sperti kulit yang kering. Misalnya kacang tanah (Arachis hypogea L.)
padi (Orzya sativa) dll
2. Buah sejati tunggal
yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal dan
berdanging. Dinding buah (pericarpium) seringkali dengan jelas dapat dibedakan
dalam tiga lapisan.
ü Kulit luar (Exocarpium atau epicarpium) merupakan
lapisan tipis tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kuli dengan permukaan
yang licin.
ü Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal
berdangin atau serabut dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan
ini lah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium) misalnya pada mangga (Mangifera
indica L.)
ü Kulit dalam (endocarpium) yang berbatasan
dengan ruang yang mengadung bijinya seringkali cukup tebal dan kerasa misalnya
pada kenari (Canarium commune L.), kelapa (Cocos nucifera L.)
Ikhitisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam
a. Buah sejati tunggal
kering, yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau sudah
masak tidak pecah (indehiscens)
Contoh-contoh dari golongan ini adalah
ü Buah padi (caryopsis), pada buah yang demikian
banyak orang yang tidak membedakan antara buah dan biji contoh : padi (Oryza
sativa L.) jagung (Zea maysL.)
ü Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji
satu, tidak pecah dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji, tetapi
tidak berlekatan. Contohnya : buah bunga matahari (Helianthus annus), buah
bunga pagi sore (Mirabilis jalapa)
ü Buah keras (nux), seperti buah kurung, yang
sering dibedakan hanya dari buah kurung karena buah ini mempunnyai buah yang
kaku dan berkayu. Yang menjadi satu membedakan dengan buah kurung menurut sifat
bakal buah asalnya kalau semula berasal dari bakal buah beruang satu di sebut
buah kurung jika semula berasal daru bakal buah yang beruang banyak kemudian
semua ruang melebur menjadi satu disebut buah keras. Contohnya pada buah
sarangan (Castanea argentea BL)
ü Buah bersayap (samara), seperti buah
keras, tetapi pada kulit buah terdapat alat berupa tambahan berupa sayap yang
bisa menyembabkan buah bisa terbang jika tertiup angin seperti pada suku Dipterocarpaceae.
a. Buah sejati
tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak
dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia) atau pecah sedemikian
rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya)
a) Buah berbelah (schiwcarpium).
Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji dan jika
masak dapat pecah menjadi beberapa bagian dan tiap bauh bisa memiliki sifat
seperti buah kurung atau buah keras, jadi biji tetap dalam ruangan. Mengingat
jumlah ruangan jika pecah menjadi beberapa bagian, buah belah dapat di bedakan
lagi dalam :
ü Buah berbelah dua (diachenium)
ü Buah berbelah tiga (triachenium)
ü Buah berbelah empat (tetrachenium)
ü Buah berbelah banyak (polyachenium)
b) Buah kendaga (rhegma).
Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah
kemudian peccah lagi sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari
biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini
tersusun atas sejjumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah (kendaga) yang
terdapat didalam buah itu.
Menurut jumalah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi
dalam :
ü Buah berkendaga dua (dicoccus)
ü Buah berkendaga tiga (tricoccus)
ü Buah berkendaga lima (pentacoccus)
ü Buah berkendaga banyak (polycoccus)
Iktisar Buah Sejati tunggal yang bergading
Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun
ada pula yang jika sudah masak tetap akan pecah misalnya buah pala (Myristica
fragrans Houtt). Kita dapat membedakan buah sejati tunggal yang berdaging
sebagai berikut :
a. Buah buni (bacca). Yang
dimaksut buah buni adalah buah yang dindingnya mempunya dua lapisan. Yaitu
lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit dan lapisan
dalam yang tebal, lunak, berair dan seringkali bisa di makan. Biji-bijinya
terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni yang berdinding tebal dan
dapat dimakan contohnya adalah buah pepaya (Caarica papaya L.) buah
belimbing (Averrhoa carambola L.) sawo manila (Archaras zapota L.)
dll.
Contoh kulit buahnya yang tidak begitu tebal seringkali
memiliki sifat yang agak kaku sperti kulit, tidak lunan dan tidak berdaging,
biji terdapat bebas di dalamnya contoh : Buah duku (Lansium domestisum Corr.),
buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) Dari buah ini yang kita makan
bukanlah kulit buah yang sebelah dalam, melainkan salut bijinya (arillus)
b. Buah mentimun (pepo)
c. Buah jeruk (hesperidium),
buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu buah bunyi. Kulit buah memiliki tiga
lapisan yaitu :
ü Lapisan luar yang kaku menjanggat dan
mengandung banyak kelenjar minyak astiri. Lapisan ini disebut sebagai flavedo.
ü Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon,
terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan
albedo.
ü Dan kemudian lapisan dalam yang bersekat-sekat
d. Buah delima, kulit
buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu,
lapisan dalamnya tipis, licin.
e. Buah apel (pomum)
Buah sejati ganda
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati dapat
dibedakan dalam :
a. Buah kurung
ganda.
b. Buah batu ganda
c. Buah bumbung
ganda
d. Buah buni ganda
Buah sejati majemuk
Buah sejati majemuk berasal dari suatu bunga majemuk, jadi merupakn kumpulan
banyak buah yang masing-masing berasal dari satu bunga. Sama halnya
dengan yang lainya kita dapat mengolongkan buah majemuk sejati kedalam :
a. Buah buni majemuk, jika
bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni.
Seperti halnya pada buah nenas (Ananas comosus Merr.). Pada buah nenas
pada pembentukan buah ikut pula mengambil bagian daun-daun pelindung dan
daun-daun tenda bunga, sehingga keseluruhnya nampak seperti satu buah saja.
b. Buah batu majemuk
c. Buah kurung
majemuk\
B Biji (Semen)
Biji (semen) bagi tumbuhan Spermatophyta, biji
ini merupakan alat untuk perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung
calon tumbuhan baru (lembaga). Denga dihasilkanya biji, tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat.
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau
tembuni (plancenta). Tangkai pendukung biji itu di sebut tali pusar (funiculus). Bagian
biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika
biji sudah masak maka tali pusarnya akan terputus, sehingga biji terlepas dari
tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi salut
atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang meupkan selubung biji yang
sempurna ada yang hnya menyelubungi sebagian biji saja.
Salut biji ada yang :
ü Berdaging atau berair dan sering kali dapat di
makan, misalnya pada biji durian (Durio zibethius Murr.), biji rambutan
(Nephelium lappaceum L.) dll.
ü Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian
biji, misalnya pada biji (Myristica fragrans Houtt.). salut biji pala dinamakan
macis yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu untuk masak dan
berbagai macam keperluan lainya.
Kulit Biji (Spermodermis)
Seperti yang telah di kemukakan kulit biji berasal dari
selaput bakal biji (Intergumnetum) oleh sebab itu biasanya kulit biji dari
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu
:
a. Lapisan kulit
luar (testa). Lapisa ini mempunyai sifat yang bermacam-mcam ada yang tipis ada
yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu dan batu. Bagian ini
merupakan pelindung utama bagi biji yang ada didakamnya.
b. Lapisan kulit dalam (tegmen).
Biasanya tipis seperti selaput sering kali juga dinamakan kulit ari.
Pada umumnya biji dapat kita bedakan bagian-bagian berikut :
a. Kulit biji (spermodermis)
b. Tali pusar (funiculus)
c. Inti biji atau
isi biji (nucleus seminis)
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang sama dengan bakal
biji, tetapi diperguanakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang
sama asalnya, misalnya : integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji
merupakan kulit biji (spermodermis)
Walapun telah di kemukakan tadi, bahawa kulit biji berasal
dari integumentum, maka belum berarti bahwa kulit luar biji berasal dari
itegumentum luar dan kulit berasal berasal dari itegumentum yang dalam, karena
pembentukan kulit biji dap pula ikut serta dalam bakal biji yang lebih dalam
daripada integumentumnya.
Di atas telah dikemukakan bahwa biji yang memiliki dua
lapisan adalah biji tertutup(angiospermae), pada tumbuhan biji telanjang (gymnopermae)
malah terdapat tiga lapisan, kita dapat menyaksikan sendiri pada buah melinjo (Gnetum
genemon L.) padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya
mempunyai satu integumentum saja.
Ketigalapisan kulit biji seperti dapa dilihat pada buah
melinjo itu masing-masing dinamakan :
a. Kulit luar (sarcotesta),
biasanya tebal berdaging, pada waktu muda berwarna hijau, kuning lalu berwarna
ketika masak.
b. Kulit tengah (sclerolesta),
suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu mempunyai kuli dalam (endocarpium)
pada buah batu.
c. Kuli dalam (endotesta),
biasnya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada biji.
Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit
luar biji berbagai jenis tumbuhan, maka pada kuli luar biji itu masih dapat
ditemukan bagian-bagian lain, misalnya :
1. Sayap (ala), berbagai
jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji
dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin.
2. Bulu (coma),
yaitu penonjolan sel-sel kuli biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu
ini mempunya fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk terterbangkan
oelh tiupan angin. Contoh : kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand.)
3. Salut biji (arillus),
yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (Durio
zibethinus Murr.)
4. Salut biji semu (arillodium),
seperti sallut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh
dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala
adalah suatu salut biji semu.
5. Pusar biji (hilus),
yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas perlekatan degan tali pusar,
biasanya telihat kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagain lain
kulit biji. Misal : kacang panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang
merah (Phaseolus vulgaris L.) dll.
6. Liang biji (micropyle), ialah
liang kecil bekas jalan amsuknya buluh sebuk sari ke dalam bakal biji pada
peristiwa pembuahan.
7. Bekas berkas pembuluh
pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen degan nuselus, masih
terlihat jelas pada biji anggur (Vitis vinifera L.)
8. Tulang biji (raphe),
yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang
bersal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus) dan pada biji biasnya tak
begitu jelas lagi. Masih terlhiat apda biji jarak (Ricinus communis L.).
Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakn bagian yang menghubungkan biji dengan
tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji
terlepas dari tali pusar biji. Dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal
sebagai pusat biji.
Inti Biji (Nucleus Seminis)
Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang
terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi
biji.
Inti biji terdiri atas :
a. Lembaga (embryo) yang
merupakan calon individu baru,
b. Putih lembaga (albumen),
jaringan beirisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru
(kecambah) sebelum mencar makanan sendiri.
Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akan tumbuh menajdi tumbuhan
baru setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan
a. Akar lembaga
atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian tumbuh terus menjadi
akar tunggang. Aakr lemabaga ini ujungnya menghadap ke arah liang biji dan pada
perkecambahan biji, akar itu akan menembus kulit biji dan keluar melalui liang
tadi.
b. Daun lembaga (cotyledo), merypak
daun yang pertama kali tumbuh. Fungsi daun lembaga bisa memiliki fungsi yang
berbeda-beda.
ü Sebagai tempat penimbunan makanan
ü Sebagai tempat melakukan asimilasi
ü Sebagai alat penghisab makanan untuk lembaga
dari putih lembaga.
c. Batang lembaga (cauliculus) yang
sering dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
ü Ruas batang di atas daun lembaga
ü Ruas batang di bawah duan lembaga
Putih Lembaga (Albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi
tempat cadangan makanan lembaga, tidak setiap biji mempunyai putih lembaga.
Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan
tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
a. Putih lembaga
dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiir atas
sel-sel yang berasal dari initi kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah
di buahi oelh salh satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan
penimbun makanan ini.
b. Putih lembaga luar (perispermium),
jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga ebtada dari
nuselus atau dari selaput bakal biji.
Kecambah (Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil belum lama muncul dari biji dan
msih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji dinamakan
kecambah (plantula). Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua
macam :
a. Perkecambahan di
atas tanah (epigaeis), yaitu jika perkecambahan karena pembentagan
ruas batang di bawah daun lembaganya lalu terangkat ke atas, muncul di atas
tanah. Misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
b. Perkecambahan di bawah
tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji,
dan tetap di dalam tanah seperti terdapat pada biji kacan kapri (Pisum sativum L.)
Telah di kemukakan, bahwa biji hanya akan berkecamabah jika
syarat-syarat yang diperlukan yaitu : air, udara, cahaya dan panas. Jika
syarat-syarat itu tidak terpenuhi biji baru yang ada didalam berada dalam ke
adaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap hidup bahkan sampai
bertahun-tahun tanpa kehilnagan daya tumbuhnya. Pada umumnya daya tumbuh biji
akan berkurang seiring berjalanya waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan
waktu istirahat dulu, kemudian tumbuh lagi. Sebelum dicukupi waktu untuk
beristirahat yang diperlukan biji tidak mau tumbuh walaupun terdapat
syarat-syarat yang sudah terpenuhi. Dalam dunia pertanian itu disebut sebagai
dormansi (dormancy).
BAB III
KESIMPULAN
· Buah (fructus) adalah
salah satu bagain dari tumbuhan atau tanaman yang paling ditunggu-tunggu oleh
para petani untuk di ambil hasilnya, terutama untuk petani-petani penghasil
komoditi buah-buahan. Sebelum mendapatkan buah atau hasil dari sebuah tananaman
biasanya kita mengenal istilah penyerbukan atau peristiwa jatuhnya serbuk sari
ke kepala putik.
· Macam-macam
buah yaitu : Buah sejati, buah semu, buah kering, buah berdaging, buah tunggal,
buah majemuk dan buah berganda
· Biji
(semen) bagi tumbuhan Spermatophyta, biji ini merupakan alat
untuk perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru
(lembaga). Denga dihasilkanya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan
dapat pula terpencar ke lain tempat.
· Jumlah
biji dalam buah : dalam tiap ruang, bentuk, ukuran, wanra dan sifat-sifat lain.
· Inti
biji : bentuk lembaga, ada putih lembaga atau tidak, sifat putih lembaga dan
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrtosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan (hlm.
218-253). Gadja Mada Press. Jogjakarta
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentar anda.....!!!!!